TIMES SUKABUMI, PACITAN – Ketua Komisi II DPRD Pacitan, Rudi Handoko, menaruh perhatian serius terhadap pelaksanaan ajang O2SN dan FLS3N yang digelar oleh Dinas Pendidikan setempat. Ia berharap kompetisi tahunan ini tidak berhenti hanya sebagai kegiatan seremonial.
Dalam penyelenggaraan O2SN, FLS3N, dan lomba olahraga tingkat sekolah dasar yang digelar hari ini, Rudi menilai semangat dan partisipasi siswa sangat baik. Namun, ia mengingatkan agar prestasi yang muncul dari ajang ini bisa ditindaklanjuti secara konkret.
“Dan tentunya setelah ini kita punya PR besar terkait bagaimana siswa berprestasi nantinya bisa tetap terwadahi dan bisa berprestasi di bidang masing-masing,” ujar Rudi, Rabu (28/5/2025).
Politikus dari Partai Demokrat itu mengatakan, pembinaan terhadap siswa berbakat tak boleh berhenti di panggung lomba saja. Mereka harus didampingi, diarahkan, dan difasilitasi agar tetap bisa mengembangkan potensi.
“Baik kita berikan apresiasi maupun solusi bahwa langkah-langkahnya setelah ini harus melakukan kegiatan seperti apa. Dan juga harapan saya ini tidak berhenti sampai di sini,” tegasnya.
Menurut Rudi, Dinas Pendidikan perlu memikirkan langkah lanjutan. Misalnya dengan menyiapkan pembinaan berkelanjutan, dukungan pelatih profesional, hingga peluang beasiswa bagi siswa yang benar-benar berprestasi.
“Ini semoga menjadi ajang untuk tetap survive dan terus berprestasi,” tambahnya.
Ajang O2SN dan FLS2N sendiri memang rutin digelar setiap tahun oleh Dinas Pendidikan Pacitan. Kegiatan ini menjadi wadah bagi siswa untuk menyalurkan bakat, baik di bidang olahraga maupun seni.
Namun sayangnya, tak jarang ajang-ajang seperti ini selesai begitu saja. Siswa yang juara tidak mendapat pembinaan lanjutan, apalagi jika tidak melaju ke tingkat provinsi atau nasional.
Padahal, lanjut Rudi, potensi anak-anak Pacitan sangat besar. Hanya saja belum semua pihak memiliki komitmen penuh untuk mendampingi mereka hingga bisa berkembang lebih jauh. “Kalau kita serius, harus ada sistem pembinaan. Jangan sampai selesai lomba, selesai juga perhatian kita,” kata Rudi.
Ia juga mengingatkan peran sekolah. Menurutnya, sekolah jangan hanya semangat saat ada lomba. Guru-guru harus aktif membina dan mengarahkan siswanya sejak awal. “Prestasi itu dibangun dari proses yang panjang. Sekolah punya peran penting,” ucapnya.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan, antusiasme peserta O2SN dan FLS2N tahun ini cukup tinggi.
Berbagai cabang olahraga dan seni, seperti pencak silat, renang, atletik, bulu tangkis, sepak bola mini, dan bola voli untuk O2SN, serta menyanyi solo, tari, pantomim, mendongeng, menulis cerita, gambar ekspresi, dan kriya untuk FLS3N.
Harapan Rudi Handoko menjadi pengingat bahwa prestasi siswa bukan sekadar tentang siapa yang juara. Lebih dari itu, bagaimana proses pembinaan dilakukan secara berkesinambungan dan menyeluruh.
“Kalau kita ingin punya generasi hebat, jangan setengah-setengah. Harus disiapkan sejak dini,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ketua Komisi II DPRD Pacitan Rudi Handoko Minta O2SN-FLS3N Tak Sekadar Seremonial
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |