https://sukabumi.times.co.id/
Berita

Dua Tentara dan Satu Warga Sipil AS Tewas Disergap ISIS di Suriah

Minggu, 14 Desember 2025 - 06:24
Dua Tentara dan Satu Warga Sipil AS Tewas Disergap ISIS di Suriah Kementerian Dalam Negeri Suriah melakukan puluhan penggerebekan untuk mengejar sel-sel ISIS di berbagai provinsi. (FOTO: Al Jazeera/SANA)

TIMES SUKABUMI, JAKARTA – Dua tentara Amerika Serikat dan seorang warga sipil tewas dan tiga tentara lainnya terluka setelah disergap militan ISIS di kota Palmyra, Suriah tengah saat dilakukan kunjungan lapangan gabungan antara pasukan keamanan AS dan Suriah, Sabtu (13/12/2025) kemarin.

Serangan itu terjadi di kota Palmyra, sekitar 150 kilometer sebelah timur Homs, jauh di gurun Suriah, yang terletak kira-kira di tengah antara Laut Mediterania dan Sungai Eufrat.

Kota ini merupakan pusat terdepan bagi tentara Suriah dan termasuk bandara militer T4 dan Palmyra, serta markas besar Keamanan Gurun. Karenanya menjadikannya lokasi terdepan untuk mengamankan gurun, ladang fosfat dan gas, serta perannya dalam melindungi jalan gurun yang menghubungkan Deir ez-Zor dengan Homs dan Damaskus.

Kementerian Dalam Negeri Suriah sebelumnya telah memperingatkan kepada  pasukan koalisi internasional tentang kemungkinan serangan oleh ISIS., tetapi tidak diindahkan.

ISIS merebut kendali Palmyra pada tahun 2015 dan 2016 sebagai bagian dari ekspansinya ke gurun Suriah dan selama periode itu kelompok ini menghancurkan situs arkeologi penting di kota kuno tersebut, serta melakukan eksekusi terhadap warga sipil dan tentara dari daerah itu.

Mereka kemudian kehilangan wilayah tersebut setelah ada serangan pasukan pemerintah Suriah dengan dukungan Rusia, kemudian disusul oleh koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat, yang menyebabkan runtuhnya kendali luasnya pada tahun 2019. Namun sel-selnya terus melancarkan serangan sporadis di gurun.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah, Noureddine al-Baba mengatakan, sebelumnya telah ada peringatan dari Komando Keamanan Internal kepada pasukan mitra di wilayah Badia, tetapi  pasukan koalisi internasional tidak mengindahkan peringatan tentang kemungkinan terobosan ISIS itu.

Kepada Syrian News, Noureddine al-Baba mengatakan bahwa pelaku penyerangan terhadap penjaga Suriah dan tentara koalisi itu mengakibatkan kematian dua tentara Amerika dan seorang warga sipil, serta melukai dua personel keamanan Suriah.

Trump mempertegas dalam pernyataannya kepada wartawan di luar Gedung Putih, bahwa tiga warga Amerika Serikat tewas dalam penyergapan, dan apa yang terjadi adalah serangan yang dilancarkan oleh ISIS terhadap Amerika Serikat dan Suriah.

AS Akan Membalas

Sementara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan, Amerika Serikat akan membalas ISIS jika pasukannya diserang lagi untuk menanggapi pembunuhan tiga anggota militer AS oleh seorang pria bersenjata di Suriah itu.

Trump mempertegas dalam pernyataannya kepada wartawan di luar Gedung Putih, bahwa tiga warga Amerika Serikat tewas dalam penyergapan, dan ia menyebut serangan itu dilancarkan oleh ISIS terhadap Amerika Serikat dan Suriah.

Dia mencatat bahwa serangan itu dilakukan oleh organisasi tersebut "di daerah yang sangat berbahaya di Suriah, yang tidak sepenuhnya dikendalikan" oleh pemerintah Suriah.

Trump juga mengatakan melalui platform Truth Social miliknya bahwa "Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa sangat marah dan kecewa atas serangan ini."

Departemen Pertahanan AS (Pentagon) juga telah mengumumkan kematian dua tentara Amerika dan seorang penerjemah sipil Amerika serta tiga lainnya yang terluka yang juga mengakibatkan kematian dua personel keamanan Suriah.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan, penyerang telah tewas, dan memperingatkan, "siapa pun yang menargetkan warga Amerika dimanapun di dunia tahu bahwa kami akan memburu dan membunuh mereka tanpa ampun."

Sementara itu, utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, mengatakan bahwa sejumlah kecil pasukan AS akan tetap ditempatkan di Suriah untuk memberantas ISIS dan melindungi Amerika dari apa yang disebutnya sebagai "terorisme".

Barak menambahkan bahwa Amerika Serikat, bersama dengan pemerintah Suriah, akan mengejar semua pihak yang mendanai atau terlibat dalam tindakan keji ini.

Juru bicara Pentagon, Sean Parnell juga membenarkan bahwa delegasi tersebut berada di Palmyra dalam "misi untuk mendukung operasi yang sedang berlangsung" melawan Negara Islam.

Menurut Parnell, identitas kedua tentara yang tewas dan unit tempat mereka bertugas itu tidak akan diungkapkan selama 24 jam, waktu yang dibutuhkan untuk memberi tahu keluarga mereka.

Suriah secara resmi bergabung dengan koalisi internasional melawan kelompok ISIS setelah kunjungan Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa ke Washington bulan lalu.

Pasukan AS di Suriah sebagian besar ditempatkan di wilayah yang dikuasai Kurdi di timur laut negara itu, serta di pangkalan al-Tanf dekat perbatasan dengan Yordania , dimana Washington mengatakan pihaknya memfokuskan kehadiran militernya untuk memerangi ISIS dan mendukung sekutu lokalnya. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sukabumi just now

Welcome to TIMES Sukabumi

TIMES Sukabumi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.