TIMES SUKABUMI, JAKARTA – Barcelona resmi mengunci gelar Liga Spanyol ke-28 mereka pada Kamis (15/5) atau Jumat dini hari setelah menaklukkan rival sekota Espanyol dengan skor 2-0. Kemenangan ini memastikan Barca unggul tujuh poin dari Real Madrid di posisi kedua, dengan hanya dua laga tersisa.

Sebelumnya, Real Madrid masih memiliki peluang tipis setelah mengalahkan Barcelona 4-3 pada Minggu lalu. Namun untuk bisa menjadi juara, Madrid harus menyapu bersih tiga laga terakhir dan berharap Barca tidak mendapatkan lebih dari satu poin.

Harapan itu akhirnya pupus setelah pemain muda sensasional, Lamine Yamal, membuka keunggulan lewat gol indah di menit ke-53, sebelum Fermin Lopez memastikan kemenangan dengan gol kedua di menit 90+5, hasil umpan dari Yamal.

Tambahan tiga poin ini membawa Barcelona ke puncak klasemen dengan 85 poin, unggul tujuh angka dari Madrid yang musim lalu menjadi juara. Atletico Madrid berada di posisi ketiga dengan 70 poin.

Gelar ini sekaligus menjadi penutup manis bagi musim pertama pelatih Hansi Flick, yang sukses mempersembahkan dua trofi—LaLiga dan Copa del Rey—untuk tim Catalan tersebut.

Barcelona akan menerima trofi LaLiga pada Jumat dalam sebuah perayaan khusus di kota mereka. Sebenarnya, Barca hampir merayakan gelar juara lebih awal pada Rabu malam, sebelum gol telat Real Madrid ke gawang Mallorca menunda pesta mereka. Namun, tim asuhan Flick memastikan semuanya dengan tangan mereka sendiri lewat kemenangan di kandang Espanyol.

Laga sempat diwarnai insiden di luar stadion, di mana beberapa suporter dilaporkan mengalami cedera akibat tertabrak mobil, sehingga pertandingan sempat tertunda beberapa menit.

Di babak pertama, Espanyol tampil cukup dominan dan mampu menciptakan sejumlah peluang berbahaya lewat serangan balik cepat. Namun penjaga gawang Barca, Wojciech Szczesny, tampil gemilang dan menggagalkan peluang emas dari Javi Puado.

Ketika pertandingan berjalan buntu dan Barca terlihat kehabisan cara untuk menembus pertahanan lawan, Lamine Yamal tampil sebagai pembeda. Pemain berusia 17 tahun itu mencetak gol dengan ciri khasnya: menggiring bola dari sisi kanan lalu melepaskan tembakan melengkung yang melewati dua pemain dan menghujam pojok atas gawang.

“Gol Lamine adalah gerakan yang sering ia latih. Bahkan tadi saat pemanasan, dia mencetak dua gol dengan cara yang sama. Kita harus menjaganya dan biarkan dia menikmati permainannya. Dia luar biasa,” ujar rekan setimnya, Pedri, kepada Movistar Plus.

Setelah gol Yamal, Barcelona tampil lebih percaya diri dan mendominasi permainan. Espanyol harus bermain dengan 10 orang setelah Leandro Cabrera diganjar kartu merah langsung usai menyikut Yamal di menit ke-80. Situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Barca, yang kemudian menambah gol lewat Fermin Lopez untuk mengunci kemenangan dan mengawali pesta juara. (*)