https://sukabumi.times.co.id/
Gaya Hidup

Tren Mendaki, Gaya Hidup Sehat Fisik dan Mental ala Gen Z

Rabu, 24 Desember 2025 - 00:03
Tren Mendaki Gunung, Gaya Hidup Sehat Fisik dan Mental ala Gen Z Selain berdampak positif bagi kesehatan mental, mendaki juga memberikan manfaat kesehatan fisik yang selaras dengan gaya hidup aktif yang kini banyak diadopsi generasi muda. (foto: Miranda Lailatul Fitria)

TIMES SUKABUMI, JAKARTADalam beberapa bulan terakhir, aktivitas mendaki gunung kian populer di kalangan generasi Z (Gen Z). Jika sebelumnya mendaki identik dengan olahraga ekstrem yang hanya digeluti pecinta alam atau pendaki berpengalaman, kini persepsi tersebut mulai bergeser. Mendaki justru dipandang sebagai aktivitas yang menyenangkan, menyehatkan, sekaligus memberi ketenangan batin.

Media sosial berperan besar dalam perubahan pandangan ini. Beragam unggahan menampilkan sisi lain dari aktivitas mendaki, mulai panorama alam yang memanjakan mata, kekompakan tim di jalur pendakian, pengalaman bermalam di tenda dan keseruan memasak dengan fasilitas sederhana.

Konten-konten tersebut mendapat respons positif warganet dan mendorong mendaki menjadi tren baru, terutama di kalangan Gen Z, sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Gunung pun tak lagi semata dipersepsikan sebagai tempat yang menyeramkan untuk ditaklukkan ketinggiannya. Bagi banyak anak muda, gunung kini menjadi ruang untuk menenangkan pikiran, melepas penat, sekaligus mengekspresikan diri.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa Gen Z merupakan generasi yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan mental. Laporan American Psychological Association (APA) mencatat, sekitar 91 persen responden Gen Z mengalami gejala fisik atau psikologis akibat stres.

Sementara itu, penelitian dari University College London menyebutkan bahwa Gen Z tergolong lebih rentan terhadap depresi. Kondisi tersebut membuat mereka lebih terbuka dan aktif mencari cara untuk menjaga kesehatan mental, salah satunya melalui aktivitas di alam terbuka seperti mendaki.

Selain berdampak positif bagi kesehatan mental, mendaki juga memberikan manfaat fisik. Aktivitas ini menuntut kekuatan, daya tahan, serta kebugaran tubuh, sehingga selaras dengan gaya hidup aktif yang kini banyak diadopsi generasi muda.

Lebih dari sekadar tren olahraga, mendaki juga menjadi sarana refleksi dan pencarian jati diri. Udara segar pegunungan, warna jingga matahari terbit, keindahan orange matahari terbenam, serta suasana yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan memberikan ruang bagi Gen Z untuk melakukan “healing” sejenak dari rutinitas sehari-hari. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan karakter Gen Z yang mengedepankan ketenangan, keseimbangan hidup, dan pencarian makna.

Di era digital, pengalaman mendaki juga kerap dikemas sebagai konten media sosial. Hal ini turut membentuk citra bahwa pendaki adalah sosok yang tangguh, berani keluar dari zona nyaman, serta memiliki gaya hidup sehat dan aktif. Media sosial pun menjadi faktor penting yang mendorong semakin masifnya tren mendaki di kalangan Gen Z.

Meski demikian, mendaki tetap merupakan aktivitas di alam bebas yang memiliki risiko. Perubahan persepsi tidak boleh mengabaikan aspek keselamatan. Masih ditemukan pendaki yang mengikuti tren semata atau fomo tanpa memahami risiko dan tantangan yang ada.

Karena itu, setiap pendakian perlu dipersiapkan dengan matang, mulai dari mencari informasi jalur, kondisi cuaca, hingga menyiapkan perlengkapan dan logistik yang memadai agar perjalanan berlangsung aman dan selamat. (*)

Pewarta : Miranda Lailatul Fitria (MG)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sukabumi just now

Welcome to TIMES Sukabumi

TIMES Sukabumi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.